Minggu, 24 Maret 2013

sinopsis novel "TANAH AIR BETA"


                                                                                 TANAH AIR BETA


saya akan memberikan sinopsis novel "TANAH AIR BETA" jadi silahkan lihat.

Sebuah jalan tampak penuh oleh ribuan barisan orang-orang yang akan mengungsi. Orang-orang itu berjalan dengan membawa barang-barang,dan binatang. Dalam panas tak tertahankan seperti itu, beribu ribu orang pengungsi eks Timor. Mama Tatiana, merasa lelah dan sedih yang begitu mendalam. Tidak seberapa jauh langkahnya kemudian sampai di perbatasan. Di sebuah jembatan, tempat perbatasan Timor Leste dan Indonesia, orang-orang yang mengungsi kembali bertemu keluarganya.  Mereka saling berpelukan, saling menengis.

Jembatan Motain bukan sekadar penghubung dua wilayah. Jembatan itu menjadi penghubung bagi saudara yang terpaksa hidup terpisah karena harus mengungsi. Om Abu Bakar yang dari tadi menunggu giliran bicara dengan relawan, Mama Tatiana dengan langkah agak terburu-buru mendekati seorang relawan bernama Lukman. Mama Tatiana menyerahkan kertas berisi alamat,ia ingin sekali bertemu dengan Mauro. Carlo kaget mendengar bahwa ibunya sudah meninggal. Merry pun ikut sedih.Om Abu Bakar ingin membeli bensin kali ini iya mengendarain motornya dengan tangki besar, dan diisi penuh tangki besarnya, ia lalu menghentikan motornya di rumah Mama Tatiana. Ternyata ia ingin belejar membaca tapi malu mengucapkannya ke pada Mama Tatiana. Om Abu Bakar berkata bahwa relawan sudah ketemu Mauro. Mama Tatiana terkejut dan bahagia Om Abu Bakar ikut senang melihat raut wajah cerah Mama Tatiana.

Danau tampak rame oleh anak-anak salah satunya ada Merry dan Melan yang sedang                                                                                                                                                mencuci. Saat menccuci kain Merry hilang ternyata diambil oleh Carlo. Ternyata Mama Tatiana ingin ke perbatasan ingin bertemu relawan yang dititipkan pesan oleh kak Mauro. Wajah Merry terlihat bahagia, akhirnya keluarganya bisa berkumpul bersama-sama.Merry Mengeluarkan harmonica yang sering di main kan kakaknya. Merry memakai harmonica dengan sepenuh hati. Saat Merry menyelesaikan sepotong lagu lalu ia mendengar suara harmonica dari luar. Ternyata Carlo, wajahnya memerah menahan marah, kesal, kecewa, sedih. Merry meletakkan harmonikanya melihat Mama Tatiana sedang sakit..Semakin hari keadaan Mama semakin buruk, bahkan muka Mama Tatiana pucat. Merry segera berlari mencari dokter joseph. Ia segera berlari mencari dokter di puskesmas. Ternyata dokter Joseph tidak ada. Akhirnya dokter Joseph ketemu, Merry segera mengatarkan dokter ke rumah untuk memeriksa keadaan Mama.

Merry sebelum ke Motein ia pergi ke toko Koh Ipin, Koh Ipin ingat baju yang dia simpan buat Merry. Akhirnya dapet baju dan dapet bekal juga dari koh Ipin dan Ci Iren, Merry sangat senang.
Mobil berplat merah memasuki halaman rumah Mama Tatiana, Benar-benar sepi di rumah. Lalu Mama Tatiana meminta tolong kepada Om Abu Bakar untuk mencari Merry. Mama Tatiana sedih karena ia tidak mau kehilangan satu anak lagi.Om Abu Bakar bingung ingin mencari Merry kemana, lalu Om Abu Bakar melihat Carlo yang sedang mencari harmonika, Carlo pun ikut khawatir tentang Merry hilang.Carlo berjalan cepat untuk mencari Merry, Carlo mencari Merry ke danau. Lalu Carlo mencari di tempat lain, ia pun bingung mau mencari kemana lagi, apakah Merry pergi ke Motain. Om Abu Bakar datang bahwa ia tadi bertemu Ci Iren, Merry pergi ke Motain ia menatap wajah Mama Tatiana yang cemas dan sedih apalagi baru pulang dari rumah sakit Mama Tatiana pun ingin menyusul Merry, Carlo pun datang lalu Om Abu Bakar bilang kepada Carlo untuk menyusul Merry ke Motain.

Akhirnya bertemu dengan Merry, Carlo pun membujuk Merry agar tidak marah lagi. Merry pingsan, Carlo panik ia bingung ia nekat memberhentikan truk yang melaju kencang sampai iya di marahin oleh tukang sopirnya. Ia minta tolong untuk Merry di bawa ke rumah sakit ternyata Merry hanya ke capean.Sebentar lagi Merry akan bertemu kakaknya pastinya Merry akan lebih bahagia. Di perjalanan mereka sangat bergembira. Keduanya tampak sangat kelelahan,. Perut Carlo pun lapar Carlo pun mencari makanan, dari jauh terlihat orang yang mengadu ayam Carlo pun melihatnya, lalu ia melirik ayam nya ayam itu diambilnya untuk di makan,Carlo ingin membantu Merry karena takut Mama Tatiana meninggal seperti mama Carlo, Merry menjadi sedih lalu Carlo mengeluarkan harmonikanya yang baru di beli.
Carlo dan Merry berjalan menuju Motain. Jalan yang mereka lalui pemandangannya sangat indah sampailah mereka berdua di jembatan Motain. Lalu Carlo danMerry memanggil kak Mauro akhirnya mereka bertemu dengan Kak Maur ternyata Mama Tatiana dan Om Abu Bakar ada disitu juga, suasannya menjadi mengharu.


0 comments:

Posting Komentar