Jumat, 10 Mei 2013

KEHEBATAN DAN PRESTASI KOPASSUS

KEHEBATAN DAN PRESTASI KOPASSUS




Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baru saja memperingati ulang tahunnya yang ke-61, Selasa 16 April 2013. Di tengah noktah yang tertoreh akibat penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan oleh 11 oknum Kopassus, tak sedikit yang memberikan dukungan pada korps baret merah itu.
 Defile Kopassus hasil jepreten Ibu Ani Yudhoyono
“Sebagai salah satu pilar bangsa dan negara, rakyat Indonesia patut bangga memiliki salah satu pasukan elit militer terpandang di dunia. Kopassus lahir dari rakyat dan bagian dari rakyat. Oleh karena itu Kopassus milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Dulu jelang Reformasi bergulir, Kopassus juga sempat membuat heboh publik. Saat itu Tim Mawar Kopassus diketahui menculik sejumlah aktivis pro demokrasi.Meski demikian, prajurit Kopassus tak selalu berbuat negatif. Pasukan elite yang memiliki moto 'Berani, Benar, Berhasil' itu juga memiliki sederet prestasi yang membanggakan. Tak tanggung-tanggung, prestasi yang dimiliki Kopassus tak hanya di dalam negeri, di dunia internasional Kopassus juga menjadi pasukan elite yang dipandang dan disegani dengan segudang prestasi.

Berikut lima kehebatan Kopassus hingga diakui dunia:
1. Kopassus juara menembak jitu

Keahlian menembak sasaran secara tepat menjadi syarat mutlak anggota pasukan elite seperti Kopassus. Sebab, berbeda dengan pasukan biasa, pasukan elite menjadi andalan untuk menjalankan tugas-tugas penting yang tentunya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Menembak tepat sasaran menjadi salah satu keahlian yang dimiliki Kopassus ketimbang pasukan elite dari negara lain. Dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific yang diselenggarakan pada Desember 2006, personel Kopassus meraih juara penembak jitu (sniper). senjata yang digunakan merupakan senjata buatan bangsa sendiri yang diproduksi oleh PT Pindad. Sementara, di posisi kedua diraih oleh pasukan elite Australia.


2. Kopassus peringkat 2 sukses operasi militer

Dunia internasional tak asing dengan nama Kopassus. Sebab, pasukan elite milik TNI itu dikenal memiliki segudang prestasi.Pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina, Austria, Kopassus meraih peringkat dua dalam melakukan operasi militer strategis, seperti; intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan.

Sementara, di urutan pertama adalah pasukan elite Amerika Serikat Delta Force. Saat itu 35 pasukan elite dunia ikut unjuk gigi di ajang tersebut.


3.  Kopassus berhasil menaki Puncak Gunung Everest

"Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Komando!" teriakan itu menggema di ketinggian 8848 meter di atas permukaan laut. Pratu Asmujiono, langsung melepas masker oksigen dan mengibarkan bendera merah putih. Tak lupa prajurit Kopassus itu mengenakan baret merah kebanggaannya.

Pratu Asmujiono, Sersan Misirin dan Lettu Iwan Setiawan, ketiganya tercatat sebagai anggota militer Asia Tenggara yang mencapai puncak Gunung Everest.Tim Kopassus sampai ke Puncak Everest Sabtu 26 April 1997 pukul 15.25 waktu Nepal. Keberhasilan ini membuat nama Kopassus makin diakui dunia.


4. Skill Kopassus di atas rata-rata pasukan elite negara lain

Personel Kopassus tidak terlalu bergantung dan mengandalkan teknologi canggih. Karena itu, tiap personel Kopassus dituntut memiliki kemampuan bela diri yang cakap. Tak heran jika konon kabarnya satu prajurit Kopassus setimpal dengan lima prajurit biasa.

Hal itu tentu berbeda dengan pasukan negara maju seperti Amerika Serikat yang terlalu mengandalkan kecanggihan teknologi senjata yang dimilikinya. Narator Discovery Channel Military menyatakan, sebuah pasukan khusus yang hebat adalah pasukan yang mampu mencapai kualitas sempurna dalam hal kemampuan individu.Kemampuan itu adalah kemampuan bela diri, bertahan hidup (survival), kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya, membuat perangkap dan lain-lain.


5. Kopassus latih pasukan militer negara lain


Kehebatan yang dimilikinya Kopassus membuatnya disegani militer negara lain. Bahkan, sejumlah negara di dunia meminta Kopassus untuk melatih pasukan militernya, seperti negara-negara di Afrika Utara dan Kamboja.80 Persen pelatih militer di negara-negara Afrika Utara diketahui menggunakan pelatih militer dari Kopassus. Para perwira Kopassus ditugaskan untuk melatih pasukan militer yang dimiliki negara-negara di benua hitam itu.

Sementara itu, Kamboja juga telah lama menggunakan pelatih militer dari Kopassus. Tak tanggung-tanggung, pasukan yang dilatih Kopassus adalah pasukan khusus bernama Batalyon Para-Komando 911. Pasukan itu merupakan bagian dari tentara Kerajaan Kamboja (Royal Cambodian Army).

 6 Aksi Kopassus yang dapat pujian internasional
Selanjutnya saya akan membahas tentang Prestasi dari Kopassus, yaitu:

1.    Membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua, tahun 1996. 
 Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto. Sayangnya 2 dari 11 sandera telah ditemukan tewas.

2.    Membebaskan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang disandera lima orang teroris “Komando Jihad” pada tahun 1981. 
Pembajakan pesawat Garuda ini dikenal dengan Peristiwa Woyla. Dalam penerbangan rute Jakarta-Palembang-Medan itu, lima teroris menyamar sebagai penumpang. Pembajakan pesawat ini berlangsung selama empat hari di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand, dan berakhir dengan serbuan Grup 1 Kopassus yang dipimpin Letnan Kolonel Infantri Sintong Panjaitan. Pilot pesawat Kapten Herman Rante dan salah satu anggota Kopassus, tewas dalam baku tembak pembebasan sandera.

3.    Kopassus berhasil menjejakkan kaki di puncak tertinggi Everest pada tahun 1997.
 Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menginjak puncak tertinggi Everest. Untuk pertama kalinya juga, bendera Merah Putih berkibar di puncak Everest, gunung tertinggi di dunia yang berlokasi di kawasan Himalaya.

4.    Kopassus dinobatkan Discovery Channel Military
Kopassus merupakan salah satu pasukan elite terbaik di dunia. Berdasarkan urutan pasukan elite dunia versi Discovery Channel Military edisi 2008, Kopassus berada di posisi tiga pasukan elite dunia. Sementara di posisi pertama diduduki United Kingdom's SAS, dan di posisi dua Israel's MOSSAD. Hal itu jelas membanggakan TNI dan Indonesia.

Sebab, Kopassus nyatanya mengalahkan pasukan-pasukan elite dari negara lain, salah satunya Amerika Serikat yang terlalu bergantung pada peralatan yang berbasis teknologi super canggih, akurat dan serba digital.

5.    Kopassus dinobatkan menjadi pasukan terbaik kedua di dunia 
 Dalam hal keberhasilan operasi intelijen dalam pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment, and Assault di Wina, Austria. Kopassus hanya kalah dari Delta Force AS.

6.  Menangkap komandan gerilya Fretelin

Tanggal 20 November 1992, Satgas Kopassus berhasil menangkap komandan gerilyawan Fretelin Xanana Gusmao di Dili Timur, Timor Timur. Saat itu Xanana bersembunyi di bawah lemari yang berlubang.Ketika itu Xanana Gusmao menjadi simbol perlawanan Timor Timur. Dia jadi buronan nomor satu tentara Indonesia.

Tim Kopassus yang menangkap Xanana terdiri dari 22 orang. Saat ditangkap, Xanana tak memberikan perlawanan. Dia tersenyum dan mengangkat tangannya.Panglima TNI Jenderal Try Sutrisno meminta Xanana diperlakukan dengan baik. Tim penangkap Xanana dianugerahi kenaikan pangkat satu tingkat. Kelak, Xanana menjadi Presiden pertama Timor Leste.


7. Menemukan blackbox Sukhoi superjet 100

Tim Kopassus tak cuma mengurusi perang, mereka pun terlibat aktif dalam misi-misi SAR dan kemanusiaan. Saat pesawat Sukhoi superjet 100 jatuh di Gunung Salak, Bogor, Kopassus pun ikut melakukan pencarian.

Tim Kopassus pula yang membuka jalan dan akhirnya menemukan blackbox Sukhoi. Saat itu Lettu Inf Taufik dan tim yang menemukan benda yang paling dicari tersebut. Dalam tragedi Sukhoi, 45 orang dinyatakan tewas. Pesawat komersil yang sedang melakukan joy flight ini hancur setelah menabrak tebing.


9. Operasi Kemanusiaan di Papua

Kopassus tak cuma terlibat tembak menembak dengan OPM di Papua. Mereka juga menggelar operasi kemanusiaan di pedalaman. Karena kekurangan guru, para prajurit ini kebagian tugas mengajar anak-anak. Mereka menggantungkan senjata dan menggantinya dengan kapur tulis. Tentu bukan perkara gampang bagi prajurit yang biasa mengejar musuh kini harus sabar dan telaten mengajari baca tulis anak-anak. Tapi namanya tugas dan kemanusiaan, semua dilakukan.
Ada juga yang kebagian tugas jadi mantri kesehatan di pedalaman Papua. Bukti tak semua prajurit kejam dalam medan perang Kopassus juga hanya orang biasa ia juga mempunyai hati saling membantu dengan sesamanya


Pembaca yang baik
1. Tinggalkan coment anda
2. Follow twitter kami @MiliterNews
3.Berkomentar yang sopan

Thanks sudah mengunjungi blogg ini

0 comments:

Posting Komentar