Sabtu, 10 Mei 2014

Operasi Trikora di Irian Barat




Perang Terbuka Operasi Jaya Wijaya Benar-Benar Terjadi di Irian Barat

 
1. Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa

Ketiga kalimat diatas merupakan isi yang tertuang dalam Tri Komando Rakyat atau TRIKORA, dicanangkan oleh Presiden Soekarno setelah pidato agung di alun-alun utara Yogyakarta pada 19 Desember 1961 yang dihadiri sekitar 1 juta masa. Trikora digelorakan oleh Bung Karno sebagai jawaban atas sikap Belanda yang masih ingin tetap bercokol di Irian Barat serta tidak mematuhi hasi Konferensi Meja Bundar (KMB) yang menyatakan bahwa wilayah Republik Indonesia adalah semua bekas wilayah yang dijajah Belanda.
Guna mendukung dan melaksanakan perintah Trikora maka dibentulah Komando mandala yang bermarkas di Ujung Pandang (Makassar), komando ini memilik tugas yang amat kompleks dan berat karena harus mengumpulkan dan mengkoordinasikan seluruh kekuatan Negara dalam waktu yang amat singkat dengan luas wilayah tugas yang mencapai separuh dari seluruh luas Republik. Tugas yang super berat demi terwujudnya Operasi JayaWijaya, sebuah operasi klimaks berupa perang terbuka dalam skala besar terhadap Militer Belanda di Irian Barat.
Mengingat kondisi persenjataan dan keterbatasan personil Angkatan Perang Republik Indonesia yang masih sangat terbatas, ditambah bangsa Indonesia baru saja selesai dari krisis pemberontakan daerah yang memerlukan penanganan secara militer, Kekuatan Ekonomi yang belum stabil serta kendala lainnya membuat Kampanye TRIKORA ini menurut pendapat pribadi terkesan penuh kenekatan nan Heroik. Bagaimana tidak nekat, dalam usia Republik yang masih relativet muda dan baru saja selesai dari aksi pemberontakan, Bangsa Indonesia harus berjuang lagi untuk membebaskan Irian Barat.
Akan tetapi segala permasalahan ini ternyata bukan menjadi halangan di tangan Bung Karno, dengan segala upaya memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kekuatan militer dan yang utama menumpuk Alutsisa modern sebanyak mungkin agar bisa menandingi kekuatan Belanda. Peluang datang dari negeri Stalin, dengan cerdik Bung Karno berhasil membujuk Uni Soviet (Rusia) untuk mau menjual persenjataan canggihnya dengan system Kredit Jangka Panjang meski Bung Karno tahu bahwa dengan kondisi saat itu tidak mungkin bisa melunasinya. “di Kemplang Saja” ujar Bung Karno.


C-130 Hercules AURI (TNI AU) bersiap menerjunkan pasukan TNI di Irian Barat

Sejarah mencatat, Operasi Jaya Wijaya tidak jadi dilaksanakan karena Belanda ternyata memilih cara damai, hasil dari bujukan , Rekomendasi dan tekanan dari Amerika Serikat. Tindakan Amerika ini dilakukan demi menolong sekutu dekatnya setelah mendapat informasi dari Intelejen tentang kondisi kekuatan militer Indonesia. Amerika menggunakan pesawat pengintai khusus U2 Dragon Lady yang mampu berada diketinggian yang sulit dijangkau radar dan pesawat pencegat manapun, U2 melaporkan keberadaan alutsista canggih dari Soviet yang sudah berjejer di Indonesia salah satu yang menakutkan adalah kehadiran pembom strategis TU-16 Badger dan Mig 21 Fishbed. Superioritas Kekuatan Militer Belanda sedikit demi sedikit mulai di imbangi dengan kehadiran persenjataan dari Soviet. Belanda mulai mengurangi kekuatan tempurnya setelah mencium kehadiran Kapal Perang Penjelajah, RI (KRI) Irian.
 
 KRI (RI) Irian kelas Sverdlov eks AL Uni Soviet

Sejatinya, meski Republik Indonesia dihujani berbagai jenis senjata modern dari Soviet sehingga menjadi Negara dengan militer terkuat di Asia Tenggara sesungguhnya tak semuanya berjalan mulus. Kesiapan para personil militer RI yang belum matang karena harus berlatih dalam waktu super singkat dan langsung diterjunkan ke medan perang, dukungan fasilitas dan infrastuktur yang masih terbatas, Koordinasi antar angkatan perang yang belum terjalin baik serta berbagai kekurangan lain yang mewarnai jalannya kampanye Trikora. Sehingga bila Perang Terbuka antara Indonesia dan Belanda Berkorbar belum tentu Angkatan perang RI mampu memenangkan Perang dalam waktu singkat.
Kekuatan militer Belanda kemungkinan lebih siap perang ketimbang Indonesia dan persenjataanya lebih matang meski secara teknologi beberapa alutsistanya kalah jauh dari Indonesia terutama Pesawat Tempur. Untungnya, kekuatan Diplomasi RI berhasil mengembalikan kedaulatan Irian Barat tanpa memakai kekuatan fisik, bahkan dengan cemerlang Indonesia dibawah Bung Karno berhasil “mengelabui” Amerika Serikat dan Uni Soviet dimana dikemudian hari hal ini memicu Amerika untuk segera menumbangkan Bung Karno dengan segala cara sebagai wujud Balas Dendam.

Kekuatan Indonesia Matra Darat, Laut dan Udara kala itu :
1. Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI)
54 Kapal Perang dari berbagai Jenis, 24 Kapal AL, 8 Pesawat Terbang, 1 Brigade KKO AL/Marinir
1 Kapal Penjelajah ringan kelas Sverdlov eks AL Uni Soviet armada Baltik Ordzonikidze, KRI Irian-201.
1 Skuadron pesawat anti kapal selam tipe AS 4 Gannet
12 unit kapal selam kelas Whiskey
24 rudal anti kapal P-15 Termit (Kode Nato : Styx SS-N-2) ditempatkan di Kapal Cepat berpeluru kendali (KCR) kelas Komar sebanyak 12 Kapal.
Total Pasukan : 15.260 personil (5.460 dari AL, 3.300 dari sipil dimiliterisasi, 6.700 KKO AL)
2. Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)
Satu skuadron Pemburu P-51D Mustang (40 Pesawat), Satu Skuadron Pembom B-25 Mitchel (25 Pesawat) dan Beberapa Pesawat B-26 Invader, Satu Skuadron angkut C-47 Dakota, Satu Skuadron Pengintai darat dengan Pesawat Auster dan L-4J, Beberapa pesawat Amfibi PBY-5A Catalina, Satu Skuadron Jet Latih Tempur DH-115 Vampire.
24 Pesawat Pembom Jarak Jauh Tu-16 Badger (Versi A dan B) beserta rudal anti kapal KS1/AS1 Kennel, 30 MiG-15 UTI, 49 pesawat buru sergap MiG-17 (versi D/PF), 10 MiG-19, 24 Pesawat Interceptor Supersonik MiG-21 , 22 Pembom strategis Il-28 Beagle, 10 Pesawat Angkut berat C-130 Hercules, 6 Pesawat Angkut berat Antonov AN-12B.
Puluhan misil anti serangan udara, S-75 Dvina (SA-2 Guideline), Helikopter MI-4, Helikopter Mi-6
Total personil : ?
3. Angkatan Darat Republik Indonesia
Tidak diketahui
4. Polisi/Brimob/Paramiliter
Tidak diketahui

Kekuatan Kerajaan Belanda (Darat, Laut dan Udara)
1. Angkatan Laut Kerajaan Belanda
1 Kapal Induk Hr. Ms. Karel Doorman yang mengangkut : 12 Hawker Hunter F Mk4, 2 Heli Alloute, 12 Hawker Hunter F Mk6, 2 Radar tipe 15Mk-1V, sejumlah tank, Kanon anti serangan udara dan 820 personil mariner.
11 Kapal dari berbagai Jenis, 1 Skuadron/ 12 Pesawat PsV – 7 Neptune pembom torpedo, 1 skuadron/ 15 pesawat tempur Fairy Firefly dan 1 Skuadron pesawat Amfibi PBY-5A Catalina.
3 Kapal Fregate, 4 Kapal Perang Pemburu, 3 Kapal Selam klas Dolfinj dan Zeeleeuw.
Total Pasukan : 35.000 personil dan 1400 Marinir.
2. Angkatan Darat Kerajaan Belanda
Berbagai Jenis kendaraan tempur dan meriam
Personil : 12.000, 1 Detasemen Korps Commando Troepen 50 bermarkas di Biak.
3. Angkatan Udara Kerajaan Belanda
1 Skuadron pesawat tempur Hunter FGA bermarkas di Biak, 1 Skuadron Transport dengan kekuatan 4 – 6 Pesawat DC-3 dan helicopter.
4. Polisi Belanda
960 personil Paramiliter dibawah Komando perwira Belanda dan 900 Personil recruitmen local.
Skenario Jalannya Perang
Bila Operasi Jaya Wijaya benar-benar terjadi, hasilnya adalah Perang habis-habisan. Perang terbuka yang bakal menyedot seluruh kekuatan Nasional di kedua belah pihak. Angkatan laut Indonesia dan Belanda dengan berbagai jenis kapal perang saling adu tembak, laut Indonesia Timur dipastikan meriah dan berdarah-darah. Ketahanan mental dan fisik sangat teruji, siapa yang memilik strategi dan taktik paling cemerlanglah yang berpotensi memenangkan pertempuran. Disektor bawah laut, kehadiran kapal-kapal selam RI mampu memberikan mimpi buruk bagi kapal-kapal perang Belanda, dengan begitu intensitas serangan laut Belanda bisa ditekan serta diturunkan berkat serangan menakutkan dari torpedo-torpedo kapal selam.
 
 
Kapal selam ALRI (TNI AL) kelas Whiskey



Dibarisan pasukan yang mendarat dibibir pantai bakal menemui hadangan pertahanan pantai pasukan belanda, diperkiraan kondisi akan seperti pertempuran pasukan sekutu vs Jerman Nazi di Normandia.
Pasukan Lintas Udara selain harus menghadapi kondisi alam yang masih ganas, persiapan pasukan belanda untuk menghadang droping pasukan dari udara adalah tantangan besar yang harus dihadapi dengan taruhan nyawa. Infiltrasi yang dilakukan Pasukan darat ,Paramiliter dan sukarelawan juga akan menghadapi serangan pertahanan pasukan belanda dan sukarelawannya. Pasokan Logistik yang lancar menjadi salah satu pilar pendukung keberhasilan misi bagi para pasukan yang berada didarat, bila perang terjadi kemungkinan pasukan infiltran ini akan dapat mengganggu pasukan belanda dari pintu belakang meski jatuh korban di kedua pihak tak mungkin dihindari.
Titik cerah berada di pundak Angkatan udara yang memiliki armada pesawat lebih modern ketimbang milik Belanda, selain telah memberikan efek kejut dan Deteren bagi Pasukan Belanda, diperkirakan kekuatan Udara RI berhasil menerobos dan memporakporandakan wilayah Udara Belanda di Irian. Kapal Induk Karel Doorman bakal menjadi sasaran empuk armada bomber Tu-16, jika Karel Doorman Tenggelam, pasukan RI hanya selangkah lagi menuju kemenangan mutlak atau bahkan mampu membuat belanda menyerah, Di sektor udara kekuatan udara RI lebih diunggulkan meraih kemenangan telak.


Tu-16 AURI (TNI AU) dengan senjata maut rudal AS-1 Kennel

Dua kekuatan yang sebenarnya nyaris seimbang ini akan saling adu jotos sama kuat, korban di kedua pihak diproyeksikan bernasib imbang, Apalagi di pihak Indonesia dimana koordinasi antara ketiga matra angkatan : Darat, Laut Udara belum terlalu sinkron, terbukti difase infiltrasi muncul berbagai kendala teknis dan non teknis. Harap dimaklumi, persiapan operasi Jaya Wijaya dilaksanakan dalam waktu yang mepet ,diburu deadline oleh Bung Karno dan lagi merupakan operasi gabungan raksasa yang melibatkan semua kekuatan negara jelas memerlukan waktu pematangan yang tak singkat. Namun ibalik segala kekurangan yang ada, secara moral, semangat dan dukungan dunia internasional, pasukan Indonesia berada diatas Belanda.
Akhir Perang
Meski penuh perjuangan, bisa dipastikan bahwa Operasi Jaya Wijaya berhasil mengalahkan kekuatan Belanda meskipun harus dibayar dengan harga mahal. Diperkirakan, akibat perang terbuka ini banyak korban berjatuhan, kekuatan nasional terkuras mendekati titik nol. Disisi Belanda pun diperkirakan bernasib sama, Negeri Belanda yang belum tuntas membangun kekuatan pasca Perang Dunia II bisa jatuh bangkrut bila terus memaksakan berperang dengan Indonesia, disisi lain kecaman dan tekanan dari dunia Internasional yang lebih mendukung Indonesia bakal tertuju ke Belanda. Jumlah Persenjataan, Tentara, dan relawan Indonesia berkurang drastis, banyak yang menjadi korban kemenangan Operasi Jaya Wijaya. Bahkan Panglima mandala, Mayjen Soeharto berujar : “Tugas kalian cukup berat. Saya perkirakan sekitar 60% dari kalian tidak akan kembali dan hanya 40% bisa selamat….” (Panglima Mandala, Mayjen Soeharto, dalam taklimat Pasukan Naga, Operasi Trikora, 23 Juni 1962)
Kini era 1960-an merupakan sebuah kenangan paling indah dalam dunia militer tanah air, Di era inilah khususnya AURI dan ALRI tumbuh berkembang menjadi sebuah kekuatan militer di udara dan laut paling canggih dan menakutkan di belahan bumi selatan. Bagi Angkatan Udara, kehadiran pesawat pesawat buatan Uni Soviet seperti MiG-21 Fishbed dan TU-16 Badger bila disamakan dengan era sekarang mungkin sepadan dengan TNI AU mengoperasikan F-35 Lightning II dan B-2 Spirit, tak salah bila di era ini AURI layak disebut sebagai salah satu kekuatan udara paling elite di dunia, sejajar dengan Soviet, Inggris dan Amerika karena hanya 4 negara inilah yang memakai pembom strategis saat itu
 
MiG-21 Fishbed AURI (TNI AU)

Sayang ketangguhan MiG-21 dan Tu-16 yang dimaksudkan untuk memukul belanda urung di wujudkan, terutama Pembom Tu-16 yang terpaksa gagal menyerang target favoritnya, kapal induk Belanda Karel Doorman dengan senjata maut rudal AS-1 Kennel, bayangkan saat itu semua alutsista canggih AURI menggembur pasukan Belanda di Irian, Sebuah ajang battle proven senjata-senjata mutakhir akan tercatat dalam balutan sejarah yang luar biasa.


link video nya:

http://www.youtube.com/watch?v=VH9NNiTIBuM

0 comments:

Posting Komentar