KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL. Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.
KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm
Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
Persenjataan:
Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
Peluru kendali anti kapal: MBDA Excocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
Kanon utama: Oto-Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515
Radar:
Sistem Perang: Thales TACTICOS
Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm
Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
Persenjataan:
Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
Peluru kendali anti kapal: MBDA Excocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
Kanon utama: Oto-Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515
Radar:
Sistem Perang: Thales TACTICOS
Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
0 comments:
Posting Komentar